Langsung ke konten utama

Pendekatan Saintifik 5M

Sumber gambar: Project Pals

 

Mengorganisir pembelajaran adalah tugas seorang guru sebagai seorang pengajar. Guru dala hal ini adalah seorang meneger dalam kelas. Dalam peneapan kurikulum K13 tentunya kita sudah mulai diberikan desain pembelajaran yang diatur dengan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang bermakna ini adalah pembelajaran yang mana siswa itu sendirilah yang belajar. Siswa mencari sumber informasi baru dengan dibantu oleh pendidik, dala hal ini adalah guru. 

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dapat disebt sebagai kurikulum yang sangat bagus, karena di situlah siswa diberikan kesempatan penuh dala belajar. Sama halnya dengan kurikulum Merdeka yang di cetus oleh mas Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makrim, kini muncul yang namanya istilah merdeka dalam belajar. Merdeka dalam belajar artinya adalah  belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan serta memberi pilihan cara belajar dan secara bersama melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar. Gurupun kini semakin dimudahkan dengan berkurangnya beban administrasi karena bertugas sebagai pengajar. Dari sudut pandang siswa dalam belajar inilah, muncul yang namanya pendekatan saintifik dalam belajar.

Ada 5 tahapan yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Kelima tahapan tersebut sering dikenal dengan istilah 5M. Apakah anda sudah paha mengenai pendekatan 5M. Berikut adalah ulasan sederhananya. Saya menjelaskan pendekatan ini dengan materi pembelajaran SD Kelas 6 Tema 4 Tentang Globalisasi.

1. Mengamati

Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena yang ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan. Contoh pada tahap mengamati, siswa dapat diberikan buku bacaan dengan gambar yang  menarik mengenai produk dalam negeri yang laku keras di dunia internasional. Atau anda juga bisa menyediakan video pembelajaran mengenai perekonomian negara Indonesia di kanca ASEAN. Nah dari sinilah tercipta kegiatan mengamati. Atau anda juga bisa mengajak anak didik anda untuk mengamati lingkungan sekitar yang memuat kegiatan perekonomian, sehingga anak dapat mengati objek yang dipelajari secara langsung. Dalam hal ini guru harus berusaha  mengkondisikan siswa dengan baik, agar siswa fokus dalam melakukan kegiatan pengamatan.

2. Menanya

Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai kegiatan ekonomi, baik produksi, distribusi, maupun konsumsi, siswa dapat mempertanyakan permasalahan yang mancul dalam pikiran mereka. Jika siswa tidak ada yang bertanya, maka guru harus membuat pertanyaan pancingan agar anak didik melakukan pembelajaran saintifik dengan baik. Sehingga anak didik kini mendapatkan sebuah pertanyaan yang harus mereka selesaikan. Peran guru dalam tahap menanya ini adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa. Contoh pertanyaan yang sesuai dengan materi adalah sebagai berikut: Apa yang terjadi bila salah dari pelaku ekonomi tidak ada? Apakah yang akan terjadi?

3. Mencoba

Mencoba berarti melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah sekaligus menemukan kebenaran hipotesa. Cara mencoba bisa dengan melakukan eksperimen atau uji coba untuk membuktikan. Jika diawal ada sebuah permasalahan, misalnya apa yang terjadi jika kita tidak boleh membeli jajan di kantin, atau bagaimana jika ibu kantin tidak mau tidak datang tepat waktu dan kantinnya tutup, padahal siswa baru saja mengikuti pelajaran olah raga, tentunya mereka haus dan ingin membeli. Jadi praktik disini adalah anak didik langsung berperan langsung dala kegiatan ekonomi, yaitu sebagai konsumen yang tidak bisa membeli minum meski merasa sangat haus.

4. Menalar (mengasosiasi)

Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain. Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber referensi, baik secara manual maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan untuk mengolah data hasil percobaan. Pada tahap ini anak-anak bisa juga diajak untuk berdiskusi kelompok. Pada akhirnya akan diperoleh sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang sebelumnya sudah dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu kelompok ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding atau urutan pengetahuan mengenai konsep pelaku ekonomi, sehingga anak didik dapat menyimpulkan permasalahan dengan tepat.

5. Mempresentasikan

Pada tahap ini berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang telah diolah dan disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat menggunakan produk teknologi, seperti lcd projektor, laptop, dan powerpoint. Guru harus bisa mengkondisikan presentator dengan audien agar tetap kondusif. Peran guru dalam tahapan ini adalah memberikan penghargaan serta memperkuat konsep yang telah ditemukan siswa.

Demikian penjelasan pendekatan saintifik, dimana siswa lebih aktif dalam belajar dan tentunya dibantu dengan gurunya. Semoga bermanfaat.

Mungkin anda tertarik untuk membaca cara menentukan pendekatan pembelajaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f