KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kita kehadirat Allah SWT. yang atas berkat dan rahmat-Nyalah kita senantiasa diberi kesehatan dan berkah tak terhingga. Shalawat serta salam taklupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, guna mengetahui dan memahami pendekatan dan pembelajaran yang sesuai mata pelajaran.
Kami berharap dengan selesainya tugas makalah ini dapat memudahkan kita semua untuk lebih memahami mata kuliah Strategi Pembelajaran. kami juga menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kepada para pembaca makalah ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini dan perbaikan
Dan taklupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ifa Nurhayati M,Pd. Sebagai dosen pembimbing kami semoga ilmunya berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di alam barzah dan semangatnya dalam membimbing kami tanpa kenal lelah.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Malang, 2 Okober 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tahu banyak hal mengenai pendekatan pembelajaran, yang pasti pendekatan pembelajaran para pendidik untuk peserta didik sangat diperlukan terutama kita calon pendidik. Tujuan adanya pendekatan peserta didik untuk memperjelas dan mengoptimalkan proses pembelajaran untuk hasil yang maksimal. Jika kita lihat kembali sejarah pendidikan di Indonesia sangat berbeda dengan saat ini, dahulu sistem pendidikan di Indonesia terkesan keras dan menantang mental dari peserta didik, akan tetapi hasilnya juga sangat baik sehingga mampu mencetak generasi yang berkualitas. <script data-ad-client="ca-pub-3758680469023874" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Dahulu pendidikan berorientasi hanya pada guru saja (teacher-centred approaches) sehingga guru memiliki peran penuh untuk mengatur dengan sesuai kemampuan sehingga dari peserta didik tidak dapat mengeksplor kemampuan mereka.
Ketika kita melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini jelas sekali sangat berbeda, di abad-20 ini hak asasi manusia dijunjung tinggi sehingga muncul teori belajar yang disebut humanisme yang mana pendidik dilarang memperlakukan keras peserta didik.
Pada saat ini pendidikan beroriantasi pada peserta didiknya (student-centred approaches) sehingga kemampuan intelektual, spiritual, emosional, dan sosial dari peserta didik dapat dikembangkan dengan bimbingan pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik lebihmengoptimalkan bakat yang ada dalam diri masing-masing peserta didik.
Untuk itu, dengan adanya makalah “Memilih Pendekatan Pembelajaran yang Sesuai Mata Pelajaran” ini penulis bertujuan untuk menjelaskan bagaimana cara memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam pendekatan pembelajaran?
3. Bagaimana cara menganalisis pembelajaran efektif?
4. Bagaimana cara untuk memilih pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran?
1.3 Tujuan
1. Agar pembaca dapat menegetahui makna dari pendekatan pembelajaran.
2. Agar pembaca dapat menegetahui macam-macam pendekatan pembelajaran.
3. Agar pembaca dapat menegetahui cara menganalisis pembelajaran efektif.
4. Agar pembaca dapat menegetahui cara untuk memilih pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan pembelajaran
Jika kita pilah dari makna pendekatan dapat diartikan sebagai sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, oleh karena itu strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Misalnya terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Pendekatan yang berpusat pada guru menciptakan strategi pembelajaran langsung (direct intruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menciptakan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.[1]
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng[2], adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam hal ini istilah pembelajaraan memiliki hakikat perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai sumber belajar tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajaryang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Jadi, pendekatan pembelajaran adalah pandangan tentang terjadinya suatu proses pembelajaran.
2.2 Macam-macam pendekatan pembelajaran
1. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak
2. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan ini dilatar belakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori Naturalisme-Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalisme-romantis menekankan kepada aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh
3. Pendekatan deduktif.
Pendekatan ini adalah proses penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus
4. Pendekatan Induktif.
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu Heuristic yang bearti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . Menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
6. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1) Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2) Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4) Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
7. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
8. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
9. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran yang memadukan antara sekolah dan masyarakat, dengan cara membawa sekolah kedalam masyarakat, dan atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pengajaran/pendidikan yang ditetapkan.
10. Pembelajaran kontekstual
Kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Kaidah ini menyediakan pembelajaran secara kongkrit atau melibatkan hands–on dan mind-on.
2.3 Menganalisis pembelajaran efektif
Untuk mengetahui keefektivan pembelajaran maka perlu mengetahui ciri-ciri pembelajaran yang efekti, yaitu sebagai berikut:
1. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya dan secara fisik misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta, dan praktik lainnya.
2. Metode yang berfariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup.
3. Motivasi guru terhadap pembelajaran dikelas. Semakin tinggi motivasi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar.
4. Suasana demokratis disekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.
5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6. Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya yang lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantung pada diri orang lain.
7. Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab, dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika dipelukan
2.4 Memilih pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
Keefektifan pembelajaran yang sesuai pada mata pelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar. Ada 4 aspek penting yang dapat dipakai untuk menjelaskan keefektivan pembelajaran yang sesuai mata pelajaran, yaitu:
1. Karakteristik materi pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri sehingga perlu disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode tertentu. Misalnya mata pelajaran bersifat eksak lebih tepat menggunakan metode eksperimen atau demonstrasi.
2. Ketersediaan sarana
Alat, sarana, dan media yang tersedia disekolah sangat mempengaruhi penguunaan metode pembelajaran. Metode eksperimen atau demonstrasi tidak mungkin digunakan jika penunjang metode tersebut tidak tersedia.
3. Kemampuan dasar siswa
Disekolah pedesaan berbeda dengan diperkotaan. Hal ini menjadi pertimbangan guru dalam metode pembelajaran. Menggunakan metode tugas, misalnya bisa berjalan baik bila kemampuan dasar siswa untuk berdiskusi cukup memadai, selain itu perlu keterampilan siswa berbicara dalam sebuah diskusi.
4. Alokasi waktu pembelajaran
Alokasi waktu yang tersedia dan tercantum dalam kurikulum perlu dipertimbangkan guru. Jika waktu yang tersedia terbatas maka guru akan memilih metode sederhana seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Ini tidak mungkin menggunakan metode eksperimen karena metode eksperimen membutuhkan waktu yang lama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pendekatan pembelajaran adalah pandangan tentang terjadinya suatu proses pembelajaran.
3.1.2 Macam-macam Pendekatan dalam pembelajaran: Pendekatan konsep, pendekatan proses, pendekatan deduktif, pendekatan induktif, pendekatan heuristik, pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, pendekatan pembelajaran berdasarkan perbedaan individual, pendekatan pembelajaran kooperatif (cooperative learning), pendekatan pembelajaran berbasis masyarakat, dan pembelajaran kontekstual
3.1.3 Untuk mengetahui keefektivan pembelajaran maka perlu mengetahui ciri-ciri pembelajaran yang efektif, seperti: pebelajar belajar secara aktif baik mental maupun fisik, metode yang berfariasi, motivasi guru terhadap pembelajaran dikelas, pelajaran di sekolah memiliki hubungan dengan kehidupan nyata, interaksi belajar yang kondusif, dan pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar.
3.1.4 Untuk memilih pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, maka pendidik harus paham dengan karakteristik materi pelajaran, ketersediaan sarana dan prasarana, kemampuan dasar siswa, serta paham dengan alokasi waktu pembelajaran
3.2 Saran
Saran penulis kepada para pembaca khususnya calon pendidik dan para pendidik agar mampu menyesuaikan pendekatan dalam pembelajaran, strategi dan metodenya serta teknik dalam pembelajaran agar hasil dari proses pembelajaran dapat menjadi maksimal sesuai dengan tujuan pembelajarannya.
DAFTAR RUJUKAN
B, H. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2008). Stategi Pembelajaran. Jakarta: KENCANA PRANADA MEDIA GROUP.
Matra Pendidikan. 2014. Pertimbangan Memilih Metode Pembelajaran. (online). ( http://www.matrapendidikan.com/2014/04/pertimbangan-memilih-metode-pembelajaran.html?m=1 diakses tanggal 3 oktober 2016)
Komentar
Posting Komentar