Langsung ke konten utama

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

RajaBackLink.com


 

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKTOR NATURE DAN NURTURE

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran.

Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya  maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.

Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak.

B.     Rumusan Masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain :

a.       Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan

b.      Apa pengaruh factor nature terhadap perkembangan

c.       Apa pengaruh factor nurture terhadap perkembangan

d.      Bagaimana determinasi faktor nature dan nurture dalam  aspek - aspek psikofisik individu serta implikasinya dalam pendidikan

C.    Tujuan Pembahasan

Dengan terselesaikannya makalah ini penulis bertujuan untuk memberi wawasan tentang factor apa – apa saja yang mempengaruhi perkembangan dan determinasi factor dalam aspek psikofisik individu serta implikasinya dalam pendidikan. Dan selain dari pada itu kami juga bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik.

BAB II

PEMBAHASAN

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Perkembangan peserta didik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan . perkembangan harus berjalan ke arah yang lebih baik. Tetapi pada kenyataanya tidak semua perkembangan dapat berjalan sesuai dengan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang sebenarnya harus ada pada masa perkembangan tetapi hal tersebut belum tampak pada seorang anak yang mengalami perkembangan.

Salah satu contohnya adalah ketika seorang anak yang sudah berumur 7 tahun tetapi dia masih lambat berbicara. Yang sebenarnya hal tersebut sudah bisa dilakukan untuk anak lain seusianya. Hal ini bisa dikarenakan oleh beberapa faktor. Sehingga pada artikel ini akan dibahas sedikit mengenai faktor apasaja yang mempengaruhi perkembangan anak.

Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa perkembangan tiap – tiap individu tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara garis besarnya faktor dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu

1) faktor yang berasal dari dalam diri individu

2) faktor yang berasal dari luar individu

3) faktor – faktor umum

1.      Faktor Yang Berasal Dari Individu

Faktor yang berasal dari dalam individu merupakan salah faktor yang bersumber dari setiap individu. Ini merupakan faktor yang sangat tampak dan dapat dilihat sebagai contohnya adalah :

· Bakat atau Pembawaan

Bakat meruapakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat sering juga disebut juga dengan hal – hal yang menjadi keahliannya. Tetapi sering dijumpai kata – kata “bakat tersembunyi”. Dengan adanya hal tersebut sering juga kita berfikiran apakah yang telah kita lakukan ini merupakan benar – benar bakat kita atau kita hanya terbiasa melakukannya dan sebenarnya kita memiliki bakat yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain .

· Sifat – Sifat Keturunan

Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari orangtua atau mungkin keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.

Dengan demikian bahwa sifat keturunan dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak .

· Dorongan dan Instrinsik ( naluri )

Dorongan adalah hal yang membuat seseorang untuk melakukan suatu hal. Sedangkan naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisiskan kepada manusia bagaimana melaksanakan dorongan batin.          

2.      Faktor – Faktor yang Berasal dari Luar Individu

Setelah mengetahui uraian tentang faktor penyebab adanya perkembangan anak ada juga yang tidak kalah penting dan merupakan hal yang biasanya mempunyai peranan besar dalam perkembangan anak yaitu faktor dari luar. Faktor – faktor ini dapat diuraikan sebagi berikut :

· Makanan

· Iklim

· Kebudayaan

· Ekonomi

· Kedudukan anak dalam lingkungan kelurga

3.      Fakrot Umum

Setelah membahas tentang faktor dari dalam dan dari luar ada juga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Faktor umum ini merupakan gabungan antara faktor dari dalam dan dari luar. Contohnya adalah sebagai berikut:

· Intelegensi

· Jenis kelamin

· Kesehatan

· Ras

A.    Pengaruh Faktor Nature Terhadap Perkembangan

Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan individu adalah faktor ketururan yang merupakan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan, seperti : konstitusi dan struktur fisik, kecakapan potensial ( bakat dan kecerdasan ). Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.

Faktor nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang disebut juga dengan aliran ‘Nativisme’ yaitu perkembangan individu semata-mata tergantung pada faktor dasar atau pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal adalah Schopenhauer.

Faktor nature atau genetika ( hereditas ) merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi ( baik fisik maupun psikis ) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

Pada masa konsepsi ( pembuahan ovum oleh sperma ) seluruh bawaan heredinitas individu dibentuk dari 23 kromosom ( pasangan xx ) dari ibu dan 23 kromosom ( pasangan xy ) dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung sifat-sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan potensi-potensi hereditasnya.

Masa dalam kandungan sebagai periode yang kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.

Pengaruh gen terhadap kepribadian sebenarnya tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah:

(a) kualitas sistem syaraf

(b) keseimbangan biokimia tubuh

(c) struktur tubuh.

Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah:

(a) sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi dan tempramen

(b) membatasi perkembangan kepribadian ( meskipun kondisi lingkungan sangat kondusif )

(c) mempengaruhi keunikan kepribadian

B.     Pengaruh Faktor Nurture terhadap Perkembangan

Faktor nurture adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan atau disebut juga dengan aliran ‘Empirisme’ yang menjadikan faktor lingkungan atau pendidikan maha kuasa dalam menentukan perkembangan seorang individu. Tokoh alran ini adalah John Locke.

Nurture mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung pengembangan. tanaman membutuhkan sinar matahari, air, dan suhu yang tepat untuk tumbuh-dan dibantu bantu seseorang untuk menarik rumput liar di sekitarnya dan menambahkan pupuk. Anak-anak juga perlu dipupuk: mereka membutuhkan cinta dan dukungan dari orang tua, saudara, keluarga, guru, teman sebaya, dan orang lain, hal tersebut penting dalam hidup mereka. Anak-anak bisa sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang-orang membina mereka. Lingkungan adalah keseluruhan adalah keseluruhan fenomena ( peristiwa, situasi, atau kondisi ) fisik atau alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.

Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, masyarakat dan media massa. 

a.       Lingkungan Keluarga

Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan sosial yang lebih banyak berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia.

Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu utama terhadap perkembangan anak. Alasan  tentang pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan anak adalah:

 (a)  keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak

 (b) keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak

(c) orang tua dan anggota keluarga lainnya “Significant People” bagi perkembangan kepribadian anak

(d) keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani ( manusiawi ), baik yang bersifat fisik-biologis, maupun sosiopsikologis,

(e) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

Menurut Hammer dan Turner (Adiasri T.A., 2008:8) peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah:

1. Pada masa bayi berperan sebagi perawat (caregiver)

2. Pada masa kanak-kanak sebagai pelindung (protector)

3. Pada usia pra-sekolah sebagai pengasuh (nurturer)                            

4. Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)

5. Pada masa pra-remaja dan remaja berperan sebagai konselor (counselor)

b.      Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, sosial maupun fisik-motoriknya.

Hurlock mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam secara berpikir, bersikap, maupun berprilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai substitusi orang tua.        

     

c.       Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)

            Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peran yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi sosial ( berkomunikasi dan bekerjasama ), belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.

Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh kesempatan lebih luas untuk mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman sebayanya, sekalipun dalam kenyataannya perbedaan-perbedaan umur yang relatif besar tidak menjadi sebab tidak adanya kemungkinan melakukan hubungan-hubungan dalam suasana bermain.

Anak yang bertindak langsung atau tidak langsung sebagai pemimpin, atau yang menunjukkan ciri-ciri kepemimpinan dengan sikap-sikap menguasai anak-anak lain, akan besar pengaruhnya terhadap pola-pola sikap atau pola-pola kepribadian. Konflik-konflik terjadi pada anak bilamana norma-norma pribadi sangat berlainan dengan norma-norma yang ada di lingkungan teman-teman. Di satu pihak ia ingin mempertahankan pola-pola tingkah laku yang diperoleh di rumah, sedangkan di pihak lain lingkungan menuntut si anak untuk memperlihatkan pola yang lain, yang bertentangan dengan pola yang sudah ada, atau sebaliknya.

Makin kecil kelompoknya, di mana hubungan-hubungan erat terjadi, makin besar pengaruh kelompok itu terhadap anak, bila dibandingkan dengan kelompok yang besar yang anggota-anggota kelompoknya tidak tetap.

Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Berpengaruh positif apabila para anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif atau berakhlak mulia. Sementara yang

negatif apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tata krama, atau berakhlak buruk.

Terkait dengan pengaruh negatif dari kelompok sebaya terhadap anak, Healy dan Browner menemukan bahwa 67% dari 3.000 anak nakal di Chicago ternyata karena mendapat pengaruh dari teman sebayanya. 

d.      Masyarakat

Lingkungan masyarakat dapat berperan membentuk karakter anak . Misalnya lingkungan tempat tinggal di asrama polisi atau tentara, anak-anak yang tinggal disana cenderung lebih berani karena mereka merasakan adanya label dari orangtuanya. Mereka juga besikap lebih semena-mena kepada teman-temannya yang lain. Lingkungan yang seperti ini akan membentuk karakter anak menjadi keras, pribadi yang galak, apa yang dia inginkan harus segera terlaksana. Ataupun dengan memilih tinggal di tengah-tengah kota besar, yang mana sesama tetangga tak saling mengenal satu sama lain, lingkungan yang seperti ini dapat membentuk karakter yang tidak baik juga pada anak, anak jadi terbiasa untuk tidak peka terhadap orang lain, merasa tidak memerlukan orang lain dalam hidupnya, sikap individualismenya juga akan sangat terlihat.

Lingkungan masyarakat juga dapat berpengaruh sebaliknya yaitu berpengaruh baik bagi anak. Misalnya dengan memilih tinggal di sebuah perkampungan di pinggiran kota. Yang di lingkungan tersebut terdapat masjid, para remajanya pun aktif dan antusias dalam kegiatan-kegiatan syiar agama untuk masyarakat sekitar, baik orangtua, remaja bahkan anak-anak kecil. Suasana lingkungan menjadi hidup, dinamis, agamis, harmonis serta menyenangkan hati masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut. Anak-anakpun terbentuk karakter yang sopan santun, beradaptasi, berempati, serta dapat menjadi manusia yang berjiwa sosial. Kondisi masyarakat yang kumuh dan serba kekurangan akan sangat mempengaruhi aktifitas dan semangat belajar siswa.

e.       Media Massa

Media massa adalah faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi prilaku masyarakat melalui proses-proses. Media massa juga sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seseorang, dengan adanya media massa, seorang anak dapat mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Media massa dapat merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif. Contoh media massa yang sangat berpengaruh adalah media massamassa saat ini berkembang semakin canggih. Semakin canggih suatu media massa maka akan semakin terasa dampaknya bagi kehidupan kita. elektronik antara lain televisi. Televisi sangat mudah mempengaruhi masyarakat, khususnya anak-anak yang dalam perkembangan melalui acara yang disiarkannya.

Salah satu media massa yang dewasa ini sangat menarik perhatian warga masyarakat khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media massa elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan kepada para pemirsanya. Dilihat dari sisi ini, televisi bisa memberikan dampak positif bagi warga masyarakat ( termasuk anak-anak ) karena melalui tayangan yang disajikan mereka memperoleh:

1.   Berbagai informasi yang dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan.

2.   Hiburan, baik yang berupa film maupun musik.

3.   Pendidikan, baik yang bersifat umum maupun agama. 

C. Determinasi Faktor Nature dan Nurture dalam Perkembangan Aspek-Aspek Psikofisik Individu serta Implikasinya dalam Pendidikan

Pendidikan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama adalah modal utama bagi perkembangan anak ke depannya. Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan kedua yang formal berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak dan mengembangkan potensi yang ada pada anak. Serta masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budayanya yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam perkembangan individu, faktor nature dan nurture adalah penentu perkembangan aspek-aspek psikofisik individu. Aspek-aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual ( kecerdasan ) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.

Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan ( nature vs nurture ). Dalam hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap perkembangan awal anak sangat penting karena disinilah awal mula dari pendidikan anak, yang mana orang tua sebagai guru, anak akan mencontoh apa yang dilakukan

Menurut Santlock ada 3 cara nature dan nurture

1.      interaksi genotipe dengan lingkungan secara aktif. Seperti orang tua yang mempunyai genetic rajin berpetualang maka anaknya juga sering diajak berpetualang ke tempat wisata. Sehingga tidak dipungkiri anak tersebut akan ikut senang berpetualangan.

2.      interaksi genotipe dengan lingkungan secara evokatif. Seperti anak yang mempunyai sikap ramah akan mendapatkan banyak teman, berbeda dengan anak pendiam akan mendapatkan teman yang sedikit karena tidak mengalami interaksi yang banyak.

3.      interaksi genotipe dan lingkungan secara pasif. Seperti anak yang mempunyai kesukaan berolahga maka anak tersebut akan berada pada lingkungan yang suka berolahraga. Sehingga anak tersebut dapat menampilkan keterampilannya.

Analisis

Perkembangan merupakan perubahan kearah yang lebih maju atau lebih dewasa, atau suatu proses persoalan mengenai faktor – faktor apakah yang mempengaruhi perkembangan. Perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal ( nature )dan faktor eksternal( nurture ). Sehingga keduanya harus berjalan secara bersamaan atau saling melengkapi.

Nature dan nurture merupakan sebuah pembahasan yang banyak diperdebatkan dalam psikologi. Nature dapat kita artikan sebagai kekuatan biologis yang mengatur perkembangan. Sedangkan nurture mengacu pada kondisi lingkungan dan yang mendukung pengembangan. Faktor-faktor nurture yang mempengaruhi perkembangan manusia bisa berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan faktor ekonomi dan budaya pun juga termasuk kedalamnya. Keduanya saling terkait dan memiliki pengaruh yang sama besar dalam pembentukan karakter dan sikap seseorang.

Prosesi pendidikan tidak hanya bertumpu pada sakralitas ‘pembawaan’ tetapi juga harus mampu mensintesa lingkungan agar dapat mengembangkan pembawaan tersebut menjadi lebih sempurna.

BAB III

PENUTUP

            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

            Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bias memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulis makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR RUJUKAN

Dra. Desmita , M.Si (2012) . Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya

Makmun, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yusuf, Syamsu dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

RajaBackLink.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas