Langsung ke konten utama

Laporan Hasil Observasi Akademik dan Non Akademik PPL I

LAPORAN HASIL OBSERVASI AKADEMIK DAN NON AKADEMIK DI SDN 2 GONDANGLEGI KULON DALAM KEGIATAN PPL I
                               



Untuk memenuhi  tugas  mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I




 

Disusun oleh :

AHMAD NA’IM     223113917904



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU
FAKULTAS SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2023


 

HALAMAN PENGESAHAN


Berdasarkan kegiatan observasi kegiatan praktik pengalaman lapangan I, yang dilaksanakan pada tanggal 6 sampai tanggal 11 Februari 2023, menyatakan bahwa:

Nama lengkap        : Ahmad Na’im
NIM                         : 223113917904
Bidang studi            : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Kelas/Gelombang    : Kelas 02 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/Gelombang 02
Jurusan                   : Pendidikan Profesi Guru
Fakultas                   : Sekolah Pasca Sarjana
LPTK                        : Universitas Negeri Malang
Tempat PPL               : SD Negeri 2 Gondanglegi Kulon
Alamat Tempat PPL    : Jl. Hayam Wuruk No. 63 RT 2 RW 1, Gondanglegi Kulon, Kec.          Gondanglegi, Kab. Malang

Dengan sungguh-sungguh telah melaksanakan kegiatan observasi sesuai dengan petunjuk pada panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I pada program PPG Prajabatan Universitas Negeri Malang dan telah disahkan di Malang pada Hari Selasa 23 Februari 2023.
Kepala Sekolah








Bahrodin, M.PdI
NIP. 197110062005011008        
Guru Pamong








Riwayati, S.Pd.SD
NIP. 196912092008012007


Mengetahui,
Dosen pembimbing lapangan





Muhammad Mujtaba Habibi, S.Pd., M.AP



KATA PENGANTAR

    

Puji dan syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rosululloh Sayyidina Muhammad SAW serta kepada keluarga dan sahabatnya.

Berkat rahmat Allah SWT pelaksanaan kegiatan observasi akademik dan non akademik dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Sehingga dengan demikian dapat disusun laporan kegiatan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dan laporan guna memberikan gambaran mengenai kondisi akademik dalam pembelajaran dan kondisi non akademik berupa manajemen sekolah dan kondisi lingkungan belajar.

Laporan hasil observasi ini memuat tentang informasi mengenai perencanaan observasi, pelaksanaan observasi, serta kesimpulan dari kegiatan observasi. Harapan penulis setelah menulis laporan hasil observasi ini adalah, pembelajaran di sekolah semakin membaik dan memberikan pengaruh positif tehadap terlaksananya pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam perencanaan, pelasanaan, dan pembuatan laporan  ini, masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar pelaksaan dan pelaporan hasil observasi dapat berlangsung dengan maksimal dan dapat dijadikan sebagai pemetaan untuk memulai pembelajaran yang efektif.


Malang, 20 Februari 2023
Observer



Ahmad Na’im, S.Pd



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pembelajarana merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan segala aspek yang kompleks. Pembelajaran merupakan kegiatan terarah bagi peserta didik untuk melakukan  aktivitas belajar secara aktif dengan bantuan bimbingan guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya tidak hanya berfokus pada peserta didik sebagai pembelajar. Hal ini dikarenakan ada beragam aspek yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Ada beberapa aspek yang perlu dipahami terlebih dahulu oleh pendidik dalam melakukan perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran. Tujuan memahami kondisi akademik dan non akademik pada peserta didik dan kondisi sekolah adalah agar apa yang direncanakan dalam modul ajar dan bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran ini dapat berlangsung secara optimal. Beberapa aspek minimum yang perlu diperhatikan oleh pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran antara lain: karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menejemen sekolah, dan kondisi lingkungan belajar. Dengan mempelajari dan mengintepretasikan setiap aspek tesebut, maka diharapkan guru dapat mengatur pembelajaran menjadi lebih efektif, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam belajar.
B.    Tujuan Observasi
Tujuan observasi ini adalah untuk mendapatkan informasi di bidang akademik dan non akademik di satuan pendidikan SD Negeri 2 Gondanglegi Kulon, yang meliputi:
1.    karakteristik peserta didik di
2.    perangkat pembelajaran
3.    pelaksanaan pembelajaran,
4.    menejemen sekola
5.    kondisi lingkungan belajar.

C.    Manfaat Observasi
Manfaat observasi ini antara lain:
1.    Dapat menyiapkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik
2.    Dapat memanfaatkan sumber daya dan fasilitas sekolah untuk menunjang pembelajaran dengan optimal
3.    Melatih kepekaan dalam mengintepretasikan hasil observasi terhadap proses pembelajaran
4.    Memahami proses pembelajaran yang telah diobservasi di kelas sebagai ilmu baru dalam hal melakukan pembelajaran

D.    Sasaran Observasi
Sasaran observasi semua tenaga pendidik yang meliputi: kepala sekolah, guru pamong, dan peserta didik di satuan pendidikan SD Negeri 2 Gondanglegi Kulon yang berada di Desa Gondanglegi.



 

BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    Hasil Observasi
1.    Karakteristik peserta didik
Peserta didik dapat berinteraksi dengan baik karena suasana sekolah yang mendukung. Peserta didik dan guru juga melakukan diskusi perihal kesepakatan kelas. Misalnya mengenai peraturan kelas dan rekreasi.Sebagian kecil siswa ada yang tidak bisa aktif dala pembelajaran. Kesiapan siswa untuk belajar juga menunjukan indikator yang baik, hal ini telihat saat guru dapat mengecek kehadiran siswa, siswa juga dapat diatur sedemikian rupa agar kelas teap kondusif. Selain ituketertiban dala menjaga kebersihan cukup baik dengan indicator tidak ada sampah di dala kelas.
Perkembangan emosi peserta didik belum matang begitu pula dengan perkembangan sosial. Masih terlihat banyak siswa yang individual dan acuh tehadap teman yang sebenarnya memerlukan bantuan mereka untuk dijadikan teman yang sama dengan teman yang lain. Peserta didik laki-laki ada yang tidak mau berteman dengan salah satu peserta didik yang memiliki kesulitan belajar dengan alas an bahwa si anak perempuan ini berkulit gelap. Disini saya merasa tertantang, bagaimana cara kematangan sosial anak didik ini menjadi lebih baik, minimal dapat memahami kekurangan orang lain dan dapat bekerjasama dengan semua teman kelasnya tanpa melihat latar belakang teman. Berdasarkan hasil observasi, guru juga telah memberikan nasihat kepada peserta didik yang enggan bersosialisasi dengan si anak ini. Guru juga memberikan teguran langsung kepada pelaku penyimpangan sosial secara langsung. Siswa juga belum dapat menunjukkan sikap berbahasa yang sopan kepada orang lain: teman dan guru.
2.    Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajarn sudah memiliki komponen minimum yang berupa tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan asesmen. Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan capaian pembelajaran yang dituju. Adapun konsep pembelajaran yang dipelajari sudah memuat aspek pengeahuan, sikap, dan keterampilan. Konten yang dipelajari tidak memuat unsur pornografi, pornoaksi, dan serta bebas provokasi. Adapun alur kegiatan sudah tersusun secara runtut dan sistematis sesuai dengan  
alokasi waktu yang telah ditentukan. Asesmen dalam pembelajarn juga sudah tesedia secara lengkap sesuai dengan materi yang dipelajari. Adapun asesmen awal belum terdefinisikan dengan jelas. Jika ditinjau dari aspek berkesinabangan, pembelajaran ditulis secara urut dan logis serta memuat pertanyaan kunci sebaai sarana mengaktifkan peserta didik. Langkah pembelajaran yang ada pada modul ajar juga memiliki keterkaitan dengan asesmen yang diberikan kepada peserta didik. Modul pembelajaran disusun sudah memenuhi aspek kontekstual dimana dala modul ajar trsebut dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik dan disangkut pautkan dengan kondisi kearifan lokal setempat. Adapun penggunaan bahasa dala modul ajar adalah menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Modul ajar juga memuat komponen pendukung berupa sumber dan media belajar dengan disertai progam pengayaan dan remedial serta daftar pustaka yang lengkap.
3.    Pelaksanaan pembelajaran
Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran berlangsung sesuai dengan topik yang sedang dibahas sesuai di modul ajar dan guru memberikan pertanyaan pemantik untuk mengaktifkan peserta didik. Ada salah satu peserta didik yang tidak begitu mampu belajar secara aktif karena berbicara dengan teman sebangkunya. Siswa ini memang tergolong siswa yang hiperaktif. Sehingga guru menegur dan memberikan nasihat dan motivasi untuk menguatkan peserta didik untuk dapat aktif belajar. Adapun usaha guru dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan memberikan bantuan bantuan langsung. Adapun peserta didik yang lebih cepat dari rerata kelas adalah dengan meminta bantuan peserta didik tersebut untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan.
4.    Menejemen sekolah
Hasil observasi menejemen sekolah menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan belajar siswa dengan memanfaat waktu selama proses pembelajaran, sehingga guru selalu mendampingi peserta didik selama melakukan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Adapun kurikulum yang diterapkan di SD ini adalah kurikulum K13 dan kurikulum merdeka. Kurikulum K13 diterapkan di kelas 3, 5, dan 6. Adapun Kurikulum Merdeka diterapkan di kelas 1, 2, dan 4. Di dalam perekrutan tenaga pendidik, PNS sudah diploting oleh pemerintah, sehingga sekolah mengikuti aturan tersebut. Adapun untuk tenaga honorer, sekolah dalam hal ini, kepala sekolah bermusyawarah dengan semua guru untuk menentukan mufakat apakah pelamar guru ini dapat dijadikan guru atau tidak. Sehingga jalur musyawarah sebaai solusi tebaik saat akan menentukan sebuah kebiajakan di sekolah ini. Untuk meningkatkan mutu dan keprofesionalan guru, maka guru diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan KKG, workshop, dan PPG dalam jabatan sesuai jadwal dari pemerintah. Sarana prasarana di skeolah ini sudah lengkap, hanya saja perlu pembaharuan terhadap sarana dan prasarana yang terlihat kurang, misalnya adalah membuat lahan parkir dan penyediaan LCD yang lebih lengkap di setiap kelas. Dalam penerapan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada, guru belum memanfaatkan media secara menyeluruh. Untuk anggaran sekolah, sekolah hanya mendapatkan anggaran berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah ini menerimanya dan memanfaatkan biaya tesebut dengan optimal sesuai dengan kebutuhan dan pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun manajemen sistem informasi, sekolah selalu berkoordinasi dengan semua tenaga pendidik, dinas pendidikan Kabupaten Malang, dan korwil serta terdapat paguyuban wali muird yang  mempermudah koordinasi ke pihak orang tua atau wali murid. Sedangkan untukmanajemen ketatalaksanaan yakni Tata Usaha dipegang oleh guru Agama, karena memang tidak ada tenaga kependidikan khusus untuk Tata Usaha.
5.    Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang ada di SD Negeri 2 Gondanglegi Kulon cukup variatif dimana latar belakang sosial ekonomi adalah mereka berasal dari beragam keluarga yang berbeda dalam tingkat ekonominya. Ada peserta didik yang keluarganya memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah dan ada pula yang tingkat ekonominya menengah ke atas. Sebagian orang tuanya adalah pekerja buruh pabrik, dan buruh di pasar, serta sebaian kecil ada yang menjadi pengusaha. Adapun tingkat pendidikan wali murid ada yang lulusan SMP, SMA, dan sebagian kecil lulusan Sarjana Strata 1.
Kualitas pembelajaran di kelas cukup baik. Dimana guru melakukan pembelajaran secara inteaktif dan disesuaikan dengan karakteristik pesetra didik. Selain itu guru juga memberikan perlakuan khusus bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan cara dibimbing secara mandiri. Dalam menghadapi seiap tantangan dan keterbatasan dala pembelajaran, guru melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan di kelas dalam untuk meningkatkan prose dan hasil pembelajaran. Ada kalanya guru juga saling membantu guru lain untuk merangkap kelas apabila ada guru lain yang memang urgen sekali untuk tidak masuk sekolah.
Kepemimpinan seorang kepala sekolah juga tegolong baik, dimana visi, misi, program, dan kebijakan sekolah dilakukan secara musyawarah sehinga tidak ada ketertutupan di lingkup kebijakan skeolah, sehingga dapat mendukung guru dalam menningkatkan mutu bpembelajaran di SD tersebut.
Iklim keamanan juga menjadi sebuah prioritas yang pokok dalam menjalankan program lingkungan belajar yang baik. Setiap warga sekolah berperan aktif dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban sekolah. Untuk itu guru selalu diupayakan memberikan upaya preventif agar tidak muncul masalah, misalnya masalah pembulian. Semisal ada masalah pembulian, maka akan segera ditangani oleh guru yang bersangkutan. Peserta didik dikumpulkan untuk dimintai keterangan yang jelas semisal telah tejadi kasus pembulian, kemudian peserta diidk juga diberikan nasihat agar tidak melakukan pembulian, setelah itu sekolah juga meminta bantuan kepada wali murid di rumah agar selalu membimbing putranya agar selalu bersikap baik dan menjaga nilai norma yang luhur di masyarakat agar masalah pembulian baik secara fisik maupun secara verbal dapat dihindari untuk pencegahan.
Adapun iklim kebinekaan dan kesetaraan di SD ini sangat baik sekali. Setiap peserta didik memiliki dukungan untuk berkembang dan mendapatkan hak mereka sebagai peserta didik, meskipun mereka berasal dari suku, agama, budaya, dan gender yang berbeda. Semua peserta didik difasilitasi untuk aktif dalam pembelajaran. Ada satu peserta didik yang tergolong siswa inklusi, ia tidak bisa membaca dan belum mampu mengatur dirinya secara normal di usianya yang kurang lebih usia 10 tahun. Ia masuk sekolah di hari Selasa dan Sabtu saja. Dan ini sengaja diperbolehkan oleh sekolah, karena memang tidak ada sekolah untuk anak inklusi di SD ini.
Dukungan orang tua dalam membantu pelaksanaan setiap program yang ada di SD sangat baik. Wali murid membentuk paguyuban untuk bekerjasama dalam membantu sekolah, misalnya dengan mengatur kebutuhan konsumsi dan kebutuhan peralatan yang dibutuhkan saat ada acara seperti acara makan bersama oleh wali murid di Hari Jum’at Legi.

B.    Analisis Hasil Observasi
1.    Karakteristik peserta didik
Peserta didik adalah mereka yang memiliki karakteristik belum matang dalam hal pemikiran emosional dan sosial serta belum memasuki kematangan dala berpikir. Orang tua peserta didik memiliki tingkat ekonomi yang beragam. Ada yang bersal dari keluarga yang berekonomi menengah ke bawah da nada juga yang memiliki tingkat ekonomi atas. Adapun pendidikan wali murid juga bermacam, ada wali murid lulusan SMP, SMA, dan S1. Ada sebagian dari peserta didik yang hidup dengan neneknya, sehingga ada yang sejak kecil ditinggal oleh kedua orang tuanya. Jika dilihat dari kondisi tersebut maka tentu perlu membuat suasana sekolah dan kelas menjadi tempat yang nyaman bagi peserta didik. Peserta didik memerlukan kebutuhan afeksi yang lebih karena di rumah tentunya mereka merasa kurang mendapatkan afeksi dari kedua orang tua, sehingga guru juga harus berusaha untuk bersikap layaknya orang tua bagi peserta didiknya, menjadi contoh yang baik, membimbing, serta memberikan motivasi bagi setiap peserta didik tanpa membedakan antar peserta didik satu dengan peserta didik yang lainnya.
2.    Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran sudah lengkap dan memenuhi kriteria minimum dalam membuat modul ajar. Modul telah memuat identitas modul ajar, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, pertanyaan pemantik, langkah pembelajaran, refleksi, asesmen, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan rubrik penilaian yang jelas.
3.    Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran sudah  baik yang telihat pada keaktifan peserta didik dala mengikuti pembelajaran meskipun masih ada sedikit peserta didik yang tidak aktif dala belajar. Permasalahan segera ditindak lanjuti oleh guru, yakni dengan ditegur, dinasihati dan dimotivasi untuk dapat mengikuti pembelaran. Guru juga memberikan bantuan terbimbing bagi siswa yang mengalami kesulitan, sedangkan siswa yang sudah mahir diajak untuk membantu teman lain yang tidak paham dengan materi yang sedang dipelajari.
4.    Menejemen sekolah
Menejemen sekolah sudah teratur dengan baik. Hal ini terlihat pada menejemen kesiswaan yang selalu berupaya memberikan pembelajaran yang sesuai dengna kebutuhan peserta didik dengan memanfaatkab beragam sumber belajar. Penerapan kurikulum juga terealisasi dengan baik dan tetib meskipun dala satu sekolah tedapat dua penerapan kurikulum, yakni kurikulum K13 dan kurikulum Merdeka. Sumber daya pendidiknya juga memiliki kualifikasi yang baik, dengan tingkat pendidikan Strata Satu dan satu guru dengan gelas Strata Dua dalam bidang pendidikan. Adappun sarana dan prasaran sudah lengkap dan perlu pemanfaatan yang perlu diperbaiki agar lebih maksimal dala penggunaannya untuk pembelajaran. Anggaran dana BOS juga terakomodir dengan transparan dan tertib oleh petugas Tata Usaha dengan bantuan bimbingan kepala sekolah. Selain itu wali murid juga selalu antusias dalam membantu setiap kegiatan di sekolah.
5.    Lingkungan belajar
Lingkungan keluarga peserta didik temasuk dala kategori baik dengan tingkat ekonomi menengah dan kebanyakan lulusan sekolah menengah awal dan atas. Di dalam pembelajaran, guru selalu mengutamakan nilai kesatuan dan persamaan hak dan kewajiban bagi setiap peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman.

C.    Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi
Berikut adalah faktor penghambat kegiatan observasi:
1.    Waktu observasi yang terbatas
2.    Pengalaman observer dalam mengintepretasikan hasil observasi yang rendah
3.    Perilaku peserta didik yang sering berubah sehingga hasil observasi karakteristik siswa secara langsung, hasilnya tidak bisa langsung diambil sebuah kesimpulan

Berikut adalah pendukung penghambat kegiatan observasi:
1.    Kepala sekolah memberikan izin untuk melakukan observasi
2.    Kepala sekolah memberikan keleluasaan dalam menentukan kelas sasaran yang dijadikan objek observasi
3.    Guru pamong memberikan kesempatan yang luas untuk mengeksplor kelas dan selalu membimbing dan memberikan arahan dalam merencanakan pembelajaran dan bagaimana cara mengatur kelas dengan baik agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
4.    Setiap perizinan yang dibutuhkan oleh observer diberikan kemudahan oleh kepala sekolah sehingga observer dengan mudah untuk mengatur jadwal kapan harus berada di sekolah dan kapan boleh izin keluar sekolah untuk memenuhui kebutuhan di luar praktik PPL.
5.    Setiap guru secara terbuka dalam menyampaikan segala hal yang diperlukan untuk dijadikan sumber informasi observasi
6.    Peserta didik dapat dengan mudah beradaptasi dengan kehadiran guru PPL sebagai praktikan sekaligus observer.
7.    Semua warga sekolah bersosialisasi dengan baik dan selalu bermusyawarah jika ada permasalahan.

8.    Observer diberikan kesempatan untuk mengajar di kelas baik untuk kebutuhan praktik maupun kebutuhan observasi dan asistensi mengajar.



 

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan Hasil Observasi

Simpulan hasil observasi yang dilakukan oleh observer adalah sebagai berikut:
1.    Peserta didik memiliki karakteristik yang ada di SD Negeri 2 Gondanglegi Kulon adalah unik dan berbeda antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya. Peserta didik berasal dari berbagai kalangan keluarga dengan kondisi ekonomi yang variatif dan sebagian peserta didik juga ada yang tinggal dengan neneknya, karena sejak kecil memang sudah ditinggal merantau bekerja di luar negeri demi memenuhi kebutuhan keluarga. Ssehingga perlu pendampingan dan motivasi dari pendidik untuk bisa mengakomodasi setiap kebutuhan peserta didik tersebut, agar mereka dapat menjadi manusia yang memiliki keterampilan dala berpikir, bersikap dan berkreasi sehingga peserta didik benar-benar menjadi manusia yang merdeka.
2.    Perangkat pembelajaran yang dibuat sudah sesuai dengan proses pembelajaran yang diterapkan. Meskipun dmikian, perlu refleksi bagi peserta didik dan pendidik, agar peserta didik dapat lebih aktif dalam belajar dan guru selalu diusahakan untuk membuat perencanaan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
3.    Pelaksanaan pembelajaran juga sudah efektif sesuai dengan perencanaan dan dengan manajemen sekolah dan manajemen kelas yang baik, pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.
B.    Refleksi
1.    Observasi memerlukan kemampuan untuk dapat mengumpulkan informasi dan mengintepretasikan hasil observasinya. Namun observer tidak secara detail dan menyeluruh untuk mencari sumber informasi yang lebih rinci. Hal ini dikarenakan waktu yang tersedia untuk mengobservasi juga tidak lama.
2.    Ada kendala yang perlu diantisipasi, misalnya minimnya pengalaman observer dalam melakukan observasi, sehingga perlu untuk mempersiapkan observasi dan melakukan observasi yang lebih baik lagi saat observasi akademik dan nonakademik di sekolah tempat praktik.


 
C.    Rencana Tindak Lanjut
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh observer adalah sebagai berikut:
1.    Melakukan kerjasama dengan semua guru di sekolah tempat praktik dalam menyusun modul ajar pada setiap pertemuan agar ada ruang kolaborasi antar pendidik dalam merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2.    Mengajak kerjasama seluruh tenaga pendidik dalam menyelesaikan personalan atau hambatan saat melakukan observasi.
3.    Melakukan observasi disetiap bidang baik akademik maupun non akademik secara lebih lengkap agar informasi yang didapatkan dapat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan dapat diambil sebuah kesimpulan yang valid.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f