Langsung ke konten utama

Analisis Sederhana Perbandingan Perkembangan Peserta didik Menurut Teori Jean Piage, Bronfenbrenner, dan Ericson

 

ANALISIS SEDERHANA PERBANDINGAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

 

Nama                           : Ahmad Na’im

NIM                            : 233133917904

Mata kuliah                 : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

Prodi                           : PPG Prajabatan
Universitas                  : Universitas Negeri Malang

 

Usia Peserta Didik

Karakter peserta didik berdasarkan teori

Teori Perkembangan kognitif Jean Piaget

Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner

Teori perkembangan sosial-emosional Erikson

Anak usia 6 tahun (usia peserta didik yang diharapkan bisa mengajarnya suatu hari nanti)

Peserta didik Telah memasuki awal tahap operasional kongkret yakni dapat memahami sesuatu apabila ada benda yang nyata dihadapkan pada dirinya secara langsung

Peserta didik memasuki tahap Mikrosistem Dimana individu menghabiskan banyak waktu di lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah dan tetangga.  Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia dan orang lain.

Peserta didik telah memasuki tahap industry vs inferiority. Dalam rentang usia ini, anak-anak mulai berinteraksi dengan temannya di sekolah dan mulai menjalani kegiatan belajar yang lebih formal. Anak mulai mengembangkan rasa bangga, mampu memahami/melakukan, dan mencapai prestasi dengan kemampuan mereka.

Anak usia 6 tahun

(pengalaman pribadi penulis)

Mampu menghitung dengan menggunakan jemari dan merasa lebih mudah untuk menghitung bila ada benda sebagai alat bantu hitung, namun seiring dengan berkembangnya waktu, lama kelamaan metode tersebut menjadi membosankan. Karena saya di usia tesebut sudah mulai bias menghitung dan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan 1 sampai 10 tanpa menggunakan alat bantu.

Di usia 6 tahun memang usia yang sangat menyenangkan sekali karena saya bias berbaur dengan teman sekolah, guru, dan khususnya keluarga. Saya mampu berinteraksi dengan baik dalam tiga lingkungan tersebut di usia itu. Sikap saya di kala itu masih bias dianggap agak pemalu dan berinteraksi pasif dengan teman dan guru. Namun untuk interaksi dengan orang tua, saya boleh dibilang agak manja, jadi apapun keinginan saya kepada orang tua dipenuhi saat itu juga. Tingkat egoisme tentunya sangat tinggi.

Di usia 6 tahun, kalau berbicara prestasi, saya belum sampai kepikiran untuk berprestasi di kelas pada saat itu, tapi saya lihat di rapor saya pernah juara 3 di kelas tersebut. Saya mulai memahami kompetensi yang saya miliki saat saya masuk di kelas 2. Sehingga di kelas2 saya sudah mulai mengejar dan menargekan diri untuk menjadi juara di kelas tesebut.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f