Langsung ke konten utama

Tipe-tipe Siswa SD yang Perlu Kita Ketahui

        

Laskar Pelangi
Sumber Foto: Blognya abieykayla

        Bertemu dengan siswa setiap hari mungkin sudah biasa bagi para pendidik yang sudah lama berkecimpung di dunia pendidikan. Mungkin anda adalah salah satu orang yang berprofesi sebagai guru SD tentunya sudah tak kaget lagi dengan sikap atau perilaku siswanya beragam. Bahkan ada sikap dari anak didik kita yang menggemaskan bahkan ada pula yang sangat bandel. Guru yang sudah lama mengajar mungkin sudah tebiasa, namun bagaimanan dengan anda yang sedang berkeinginan menjadi guru, atau kini sedang berkuliah di jurusan pendidikan, atau anda baru saja lolos wawancara untuk melamar menjadi seorang guru SD. Tentunya akan timbul beragam persepsi seperti apakah nanti siswa yang akan kita hadapi.

        Kebiasaan umum yang dilakukan guru adalah membuat sebuah peencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Kita harus mengamati terlebih dahulu karakter siswa kita. Kita harus bisa membuat sebuah langkah-langkah yang jitu untuk bisa mengatur kelas kita dengan baik. Kepribadian dari peserta didik kita sangatlah berbeda-beda dengan apa yang sudah kita bayangkan. Lalu, apakah anda sudah siap untuk mengajar? 

        Oleh karena itu, sebelum kita mengajar kita harus mengetahui dan paham bagaimana karakter peserta didik kita dengan tepat agar proses pembelajaran belangsung dengan baik.

        Baiklah untuk mempersingkat waktu, kita akan membahas mengenai jenis-jenis siswa yang ada di SD berdasarkan pengalaman saya selama saya menjadi guru di SD.

1. Siswa yang pandai dan memiliki sikap yang baik

        Siswa ini tentunya menjadi siswa teladan di kelas. Ia selalu mengerjakan  tugas dengan aktif dan memiliki motivasi untuk belajar dengan baik. Ia biasanya tidak mengalami kesulitan dalam memahai pelajaran-pelajaran tertentu. Dia juga selalu besikap baik dengan guru dan temannya. Jumlah mereka dala satu kelas umumnya tidaklah banyak mungkin satu atau dua siswa saja. Dan dia lah yang bisa diandalkan oleh kelas saat mengerjakan soal-soal.

2. Siswa yang pandai namun tidak bersikap baik

        Jumlah siswa ini tidak terlalu banyak dan juga tidak jarang ditemui di kelas. Ada beberapa siswa nanti yang harus kita hadapi yaitu adalah anak yang pintar namun ia kurang bisa menjaga sikapnya dalam berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Sehingga kita perlu trik khusus untuk menyadarkan peserta didik kita yang memiliki sikap seperti itu. Biasanya, anak dengan kemampuan kognitif yang tinggi namun tidak memiliki akhlak akan menyebabkan permasalahan yang kuat bagi keharmonisan kelas. Ia sering memikirkan diri sendiri saja tanpa menghiraukan kepentingan teman. Jadi, jika kita nanti menjadi guru dan ternyata siswa kita ada yang seperti ini, maka jangan sampai sakit hati ya. Intinya kalau kita kelak menjadi guru, kita harus pintar dalam mengkondisikan kelas. Kita harus menjaga dan membimbing semua siswa kita dengan baik, jangan sampai terbawa emosi ya. Karena mereka biasanya memiliki sikap yang suka menyepelekan orang lain, meskipun itu gurunya sendiri.

3. Siswa yang kurang pandai tetapi memiliki sikap yang baik

        Tipe siswa yang ke tiga adalah siswa yang selalu bersikap baik, namun kemampuan pengetahuan atau kognitifnya tidak mendukung. Ini memang kondisi yang normal seperti itu. Jumlah siswa yang seperti itu biasanya lumayan lebih banyak. Kita harus memberikan perhatian lebih, karena mereka membutuhkan bimbingan khusus agar tetap dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

4. Siswa yang kurang pandai dan tidak memiliki sikap yang baik

        Siswa yang satu ini tergolong siswa yang sangat unik. Jumlah siswa yang kurang pandai dan tidak memiliki sikap yang baik pada orang lain umunya tidaklah banyak, atau biasanya jumlahnya dalam satu kelas hampir sama dengan jumlah siswa yang pandai yang memiliki sikap baik (siswa tipe 1). Siswa ini biasanya menjadi aktor dalam segala kericuhan di kelas. Mereka sering membuat kegaduhan atau sering berulah. Menurut saya, anak ini juga perlu bimbingan dan arahan khusus dan harus diutamakan dala membimbing akhlak. Karena anak didik yang akan kita ajari untuk mempelajari sesuatu, haruslah memenuhi syarat berperilaku baik. Kita tidak boleh mencaci mereka di depan anak lain. Kita harus tetap bisa bersikap sesuai dengan profesi kita, yakni menjadi pendidik. Jadi jika anda sudah tepanggil hatinya untuk menjadi pendidik kita harus eksion ekstra dan sabar yang ekstra. Jika ada anak bandel jangan dimasukkan hati. Jika ada siswa yang baik maka perlu kita apresiasi.

        Ke empat tipe siswa di atas memang lumrah ada di setiap sekolahan manapun, baik itu sekolah di kelas rendah maupun di kelas tinggi. Fenomena keragaman siswa juga tidak hanya di sekolah dasar saja, melainkan di jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah ke atas, bahkan di perguruan tinggi pun juga sama. Tugas kita bukanlah memarahi mereka yang tidak mau patuh tehadap kita selaku guru atau pendidik. Tugas kita adalah memberikan segala ilmu yang mereka perlukan di setiap jenjang pendidikannya dan memberikan arahan bagaimana cara bersikap baik kepada diri sendiri dan bersikap baik kepada orang lain. 

        Saya sangat yakin dan percaya bahwa jika memang kita memiliki jiwa pendidik yang profesional, maka kita akan merasa tulus ikhlas dan sabar dalam menghadapi anakanak kita yang sangat spesial itu.

        Demikian penjelasan singkat mengenai tipe siswa saat berada di dalam kelas. Semoga dapat memberikan manfaat bagi anda yang sedang membutuhkan informasi mengenai perilaku siswa sebelum anda mengajar di kelas. Pesan yang bisa saya sampaikan adalah pahami peserta didik, maka anda dapat menjalankan tugas anda sebagai guru profesional.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f