Langsung ke konten utama

Gangguan Kepribadian


Sumber gambar: kompas.com

   

 Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang sangat luar biasa. Dengan di bekali akal dan pikiran, manusia dapat menjadi makhluk yang mampu memimpin dan mengatur kehidupan di dunia. Dengan akalnya, manusia juga bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik dan mampu mengendalikan emosi dengan baik pula. Namun apakah yang akan terjadi apabila manusia mengalami gangguan pada akal dan pikirannya. Tahukah kamu bahwa manusia juga bukanlah makhluk yang sempurna. Meskipun dikarunia akal danpikiran, tidak semua manusia memiliki kepribadian yang baik. Sebagian manusia juga ada yang mengalami gangguan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keharmonisan hidupnya, baik itu keharmonisan pada diri sendiri maupun pengaruhnya kepada sesama manusia bahkan terhadap lingkungannya sendiri.

Baik, langsung saja kita bahas mengenai apa itu gangguan kepribadian.

    Gangguan kepribadian merupakan salah satu kondisi kejiwaan pada manusia yang mana ia sendiri tidak bisa mengatur pola pikir dirinya sendiri dengan baik sesuai dengan adat dan norma yang berlaku pada masyarakat. Gangguan kepribadian juga bisa disebut sebagai kehilangan jati diri untuk bersikap baik kepada sesama, sehingga  manusia yang mengalami gangguan kepribadian akan sering menyalahkan orang lain, dari pada introspeksi diri.

    Menurut Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag, gangguan kepribadian itu terbagi menjadi tiga golongan. Ada gangguan nekrofilia, gangguan narsisme berat, dan simbiosi inses. Berikut penjelasannya.

1. Nekrofilia

    Gangguan kepribadian jenis ini menyebabkan si penderita mengalami gangguan pada pola pikir. Mereka merasa bahwa sebenarnya tidak ada kehidupan yang nyaman, sehingga mereka berpandangan untuk mencintai hal yang berbau kematian. Mereka suka dengan tingkah laku yang destruktif atau sering bertingkah untuk merusak sesuatu yang sebenarnya sudah baik di mata orang pada umumnya. Manusia dengan gangguan kepribadian nekrofilia juga suka menyiksa makhluk ciptaan tuhan baik itu manusia, tumbuhan, maupun hewan yang ada di sekitarnya. Anggapan bahwa manusia tidak ada yang baik, sehingga mereka yang mengalami nekrofilia selalu berpandangan buruk serta membenci manusia di sekitarnya.

2. Narsisme berat

    Manusia memang tidak dilarang untuk memiliki pandangan bahwa diri mereka itu baik dan berharga, selama itu masih dalam koridor yang normal atau disebut dengan narsisme normal. Namun apabila manusia mengalami narsisme berat, manusia akan menganggap bahwa diri sendiri menjadi sesuatu yang sangat berharga dan mengaggap dirinya paling baik dan yang lain dianggapnya yang paling buruk. Hal ini tentunya akan menyebabkan konflik baru di masyarakat. Sehingga kita tidak boleh menjadi seorang yang narsisme berat.

3. Simbiosis inses

    Pada gangguan simbiosis inses, manusia mengalami pandangan bahwa ia akan merasa aman apabila ia mengikuti seseorang yang baik dan ia mengharapkan kebaikan pula dari seorang yang ia percaya. Jika seseorang sudah mengalami simbiosis inses, ia suka berada di belakang dari sosok orang lain yang ia ikuti. Anggap saja, orang yang mengalami simbiosis inses itu adalah orang yang mengalami ketergantungan berat pada sosok orang tertentu. Sehingga jika sosok yang ia andalkan tidak mampu lagi menjadi teman dekatnya, seorang yang mengalami simbiosis inses akan menghadapi berbagai kesulitan. Hal ini dikarenakan, ia tidak mau belajar mandiri dalam menghadapi kehidupan yang nyata ini, mereka terlalu asik sebagai penonton atau pemain belakang dari pada menjadi pemeran utama.

    Ketiga golongan gangguan kepribadian tersebut tidaklah baik untuk kita contoh. Kita perlu untuk bersikap mandiri dan berjuang untuk berbuat baik pada diri sendiri dan orang lain. Apalagi kita sebagai pendidik, harus menjaga diri dalam bertingkah laku di masyarakat. Hal ini karena seorang pendidik memiliki kompetensi kepribadian yang baik yang menjadi sosok teladan di masyarakat.

Demikian ulasan singkat mengenai gangguan kepribadian pada manusia, semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f