Langsung ke konten utama

11 Masalah yang Sering dihadapi oleh Guru saat Mengajar

11 Masalah yang Sering dihadapi oleh Guru saat Mengajar
Masalah guru versi CNN Indonesia

Setiap apa yang direncanakan oleh manusia tidaklah selalu mulus sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal tersebut sebenarnya juga berlaku bagi guru yang kesehariannya selalu melakukan kontak langsung dengan peserta didik saat pembelajaran langsung maupun tidak langsung. Beberapa kendala mestinya akan sering dihadapi oleh guru. Guru yang sudah memiliki pengalaman banyak mungkin sudah handal dalam menyikapi segala kendala tersebut. Lalu bagaimana dengan guru yang newbie alias guru yang masih fresh graduate?
Semua orang perlu belajar dengan pengalaman mereka sendiri. Perhatikanlah setiap pengalaman anda atau pengalaman orang lain saat mengajar dan belajarlah untuk menyelesaikan masalah tersbut. Berikut adalah uraian dari beberapa kendala dan masalah yang sering dihadapi oleh guru. Bagi kamu yang berminat menjadi guru juga perlu paham akan permasalahan yang akan kalian hadapi jika nanti kamu bercita-cita menjadi seorang pendidik alias guru. Kamu harus siap untuk menghadapinya secara professional. Baiklah berikut beberapa masalah yang sering dihadapi oleh guru saat mengajar.

1.    Siswa bandel dan sulit di atur

Ini merupakan hal yang umum dan sering dihadapi oleh guru. Kebanyakan anak yang tidak rajin dan tergolong kriteria anak bandel dan perlu bimbingan tidaklah sedikit jumlahnya. Sehingga anda perlu strategi dan pendekatan yang lebih untuk mengatur anak-anak yang bandel tersebut. Jika di kelas anda nanti ada anak bandel, maka itu adalah tugas tambahan anda sebagai guru. Apalagi jika anda mengajar di SD dan menjadi wali kelas. Selain menjadi wali kelas, anda adalah guru konselingnya juga. Jadi anda juga perlu mendalami ilmu konseling dan parenting demi membantu menyembuhkan dan menyadarkan siswa anda yang mengalami masalah tersebut. Selain itu pelajari ilmu tentang model pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan minat siswa. Bacalah beberapa jurnal yang terpercaya yang sebenarnya banyak sekali beredar di internet. Anda juga perlu mempelajari ilmu menejemen kelas, yaitu ilmu bagaimana mengelola dan mengatur kelas agar kondusif dan pembelajaran berlangsung dengan semestinya. Janganlah memberikan perhatian berlebihan pada anak bandel karena akan meremehkan nasihat-nasihat anda kelak di kemudian hari. Hal ini dikarenakan anak bandel itu sulit menerima stimulus. Dan jangan pula terlalu tidak memperhatikannya sama sekali. Karena jika anak bandel tidak diperhatikan juga akan menimbulkan permasalahan baru. Siswa yang nakal biasanya dia tidak bisa diam dan jail saat pembelajaran. Jadi anda perlu strategi yang jitu untuk menaklukannya. Cobalah beri nasihat kemudia berikan aturan yang tepat. Setiap tindakan harus ada konsekuensinya. Buatlah aturan sederhana dan semua kelas harus paham akan hal itu. Sehingga anak-anak dalam kelas paham mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Jika ada yang melanggar, anda harus dengan tegas melaksanakan aturan dan hukuman yang telah di sepakati. Jangan sampai aturan kelas yang sudah baik dan jelas, tapi tidak diterapkan di kelas. Jika salah harus ada hukuman dan jika benar maka harus ada hadiah.

2.    Siswa terlalu pintar

Ternyata anak  dengan IQ tinggi alias pintar juga menjadi masalah bagi kita sebagai guru. Guru juga nanti akan dihadapkan dengan siswa-siswa yang tidak kalah pintar dengan teman sebayanya. Sehingga anda perlu belajar lebih banyak, sehingga anak pintar tidak bisa meremehkan guru karena ketidaktahuan akan suatu hal. Guru harus belajar dan terus belajar. Jangan menjadi guru yang malas belajar. Jika kelak kamu nanti benar-benar menjadi guru dan menghadapi beberapa pertanyaan yang belum pernah kalian bayangkan, maka jawablah, jika kamu benar-benar tahu akan jawaban dari pertanyaan mereka. Namun jangan sampai menjawab pertanyaan mereka jika kamu tidak tahu jawaban yang sebenarnya, karena justru akan menurunkan reputasimu sebagi guru mereka. Tidak jarang juga anak pintar ada yang terlalu cuek karena mungkin pembelajaran yang monoton dan kurang menantang bagi mereka. Jadi ajaklah anak-anak yang memiliki pengetahuan lebih tersebut untuk sharing secara pribadi. Lagi-lagi guru harus menjadi konseling dan menjadi orang tua yang baik saat di sekolah. Anak pintar sebenarnya banyak. Namun anak pintar yang mimiliki sikap baik itu juga tidak banyak. Sehingga anda perlu waktu untuk membuka mata mereka agar bertindak dan besikap baik sebagaimana semestinya.

3.    Sarana yang kurang memadai

Tidak semua sekolah memiliki sarana yang lengkap. Tidak semua media pembelajaran ada di kelas. Maka guru juga perlu kreatif dalam menyampaikan materi agar tetap bisa dipahami oleh peserta didik meski tidak menggunakan media pembelajaran yang mumpuni. Bila pembelajaran memuat materi alam, cobalah untuk mengajak anak-anak keluar kelas  untuk mengamati lingkungan sekitar dan harus sesuai rencana pembelajaran. Atau anda bisa menggunakan apapun yang sekiranya bisa digunakan sebagai media. Mungkin para guru berpikir bahwa kalau ada LCD Proyektor kemudia diputar video pembelajaran itu lebih baik. Padahal tidak semua materi pembelajaran itu bisa di mediakan ke media audio visual atau video. Misalnya untuk mengamati jenis-jenis daun, maka pakailah media alam sekitar saja. Karena anak-anak pasti lebih suka dan tertantang karena mereka benar-benar melihat dan merasakan seperti apa sebenarnya daun itu sendiri. Bukan hanya membayangkan di layar LCD Proyektor.

4.    Tekanan dari pihak luar

Tekanan ini bisa jadi berasal dari teman kolega atau sesama guru atau kepala sekolah. Jadi anda harus bisa menghadapinya dengan seksama ya. Janganlah menjadi sebuah kendala yang berarti bagimu nanti jika kamu benar-benar belajar menjadi guru yang profesional. Tetaplah menjalin komunikasi dengan baik dengan orang-orang di sekitar kita.

5.    Ekstra kerja

Menjadi guru professional bukanlah suatu pekerjaan yang gampang. Butuh kerja ekstra dalam setiap pekerjaannya. Bukan hanya mengajar, namun juga mendidik anak bagaimana caranya agar anak-anak memiliki perilaku yang baik. Jadi nanti guru harus bisa professional menangani permasalahan tersebut. Sabar kunci dari setiap kesulitan ya.

6.    Gaji tidak sebesar yang diharapkan

Gaji bisa saja menjadi sebuah hal yang utama bagi sebagian guru kita saat ini. Tingkat kesejahteraan juga menjadi focus utama bagi mereka yang berkarir di dunia pendidikan. Sehingga tak jarang  sebagian orang yang ingin bekerja di instansi pendidika sebagai guru karena gaji yang dikiranya sesuai dengan apa yang ia harapkan. Padahal ini salah, awal magang mejadi sosok guru bukan berarti anda langsung mendapatkan gaji yang besar. Apalagi anda bukan Pegawai Negeri Sipil, maka jangan harap memiliki gaji pokok dengan berbagai tunjangan yang meguntungkan. Karena guru NON PNS tidak bergaji besar. Jadi kamu harus siap menerima gajimu yang tak seberapa itu dengan ikhlas. JIka kamu memang nanti tidak bisa menjadi PNS Guru, maka usahakan anda memiliki usaha sendiri yang bisa menopang hidup anda. Tapi jangan patah semangat ya kalau kamu saat ini ingin menjadi seorang guru. Pasti ada rezeki lain di samping gaji anda sebagai guru itu sendiri. Tetaplah bertekat untuk menjadi guru yang professional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

7.    Perlu persiapan yang matang

Menjadi guru tidaklah segampang yang orang pikirkan. Tidak semudah yang orang bayangkan. Ada yang menganggap bahwa guru itu pekerjaannya gampang banget. Eits jangan salah ya. Berbagai kendala juga sering dihadapi guru. Tidak semua rencana yang telah dibuat dalam menerapkan suatu pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Guru itu pasti sibuk untuk menyiapkan bahan ajar, media, RPP, dan kesiapan mental dan fisik yang harus disiapkan dengan baik. Jadi kalau kamu berminat menjadi guru, siaplah untuk menyiapkan segala hal yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran, fisik, dan mental pula perlu untuk disiapkan. Jangan sampai anda drop atau sakit gara-gara stress karena  tidak bisa menyiapkannya dengan baik.

8.    Permasalahan di rumah

Ternyata, masalah yang muncul saat menjadi guru itu tidak hanya permasalahan yang ada di sekolah. Sebagai anggota keluarga, misal anda menjadi ayah, atau menjadi ibu kelak, atau menjadi anak yang berstatus menjadi guru disebuah sekolah maka anda juga perlu membagi waktu dengan baik. Jalinlah hubungan dengan sanak keluarga dengan baik. Jangan sampai muncul permasalahan dengan keluarga selama anda menjadi guru. Misalnya sering bertengkar dengan keluarga karena anda terlalu focus dengan tugas anda sebagai guru. Anda harus memberikan waktu luang untuk keluarga. Dan usahakan bisa menanganinya dengan baik agar tak timbul permasalahan baru di rumah anda.

9.    Kolega/teman yang tidak bisa bekerjasama dengan baik

Banyak loh orang yang ada di sekitar kita yang tidak sepaham dengan pemikiran kita. Sehingga hadir beberapa orang yang sebenarnya menjadi kolega kita justru tidak bisa sepaham dan tidak bisa bekerja sama dengan kita. Lagi-lagi kita harus lebih sabar dan tetap menjalin komunikasi dan hubungan yang baik. Jangan menghindari mereka. Karena dengan menghindari mereka justru nanti akan memperburuk hubunganmu dengan kolega.

10.    Protes dan keluhan dari orang tua siswa

Masalah selanjutnya adalah masalah yang muncul dari orang tua dari siswa yang kita didik. Orang tua pasti akan sering menanyakan perkembangan anaknya selama di kelas. Mereka akan sering meminta informasi kepada anda mengenai perilaku dan sikap anak mereka ketika sekolah. Tidak semua orang tua memiliki pandangan yang sama mengenai sesuatu hal tentang anak mereka selama di sekolah. Sehingga ada yang protes tidak terima dengan perlakuan kita kepada anak mereka selama di kelas. Ada juga orang tua yang pasif dan enggan tak mau tahu dengan perkembangan anak mereka di sekolah, sehingga kita yang mengalami kesulitan dan butuh bantuan dari orang tua justru kita tidak dibantu sebagaimana mestinya. Mereka ada yang berpikiran bahwa dengan membayar biaya pendidikan akan sesuai dengan kualitas anak mereka selama sekolah. Ini pernah terjadi pada saya selama menjadi wali kelas, ada orang tua yang tidak mau tahu dengan sikap anaknya yang bandel di kelas, tidak mau mengerjakan tugas, dan menjadi siswa dengan berbagai pelanggaran yang sering kali diulangi. Ini perlu yang namanya kerja sama antara guru dan orang tua untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik. Intinya jika nanti menjadi guru, maka anda harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa, mintalah bantuan juga kepada mereka untuk membimbing anak mereka selama di rumah. Karena waktu di rumah lebih panjang dari pada waktu yang dihabiskan oleh siswa selama di sekolah. Selama orang tua tidak menyalahi aturan, maka bersikaplah baik kepada mereka. Jika mereka membuat kesalahan, cobalah bersikap bijak dengan memberikan nasihat dan pengertian kepada mereka untuk menerima setiap layanan yang diberikan kepada anak mereka, selama menjadi siswa di sekolah. Perlu juga ketegasan dalam mnyampaikan sesuatu kepada wali murid. Pakailah bahasa yang formal dan sopan.

11.    Titik jenuh

Jenuh biasa muncul jika ada suatu titik  dimana anda merasa bosan dengan segalanya. Mungkin karena banyak faktor dan permasalahan yang muncul dan tak kunjung selesai. Anda pasti akan merasa bosan. Ambilah waktu luang untuk merefresh pikiran dan tubuh, misalnya anda bersantai ke pantai terdekat, ke mall, kafe, atau hanya sekedar jalan-jalan ke alun-alun kota. Tujuannya adalah menghilangkan rasa jenuh itu sendiri dan menenangkan diri agar kita kembali lagi ke niat awal kita bahwa menjadi guru itu adalah pekerjaan yang sangat mulia dan menjadi ladang amal yang tak akan pernah habis. Jadi, tetaplah semangat meski berbagai masalah muncul tak pernah berhenti.
Kesimpulannya adalah, jika kamu sekarang menjadi guru, atau kamu hendak bercita-cita menjadi guru, maka kamu perlu menyiapkan fisik dan mental serta niat yang tulus agar tidak menjadi pekerjaan yang sia-sia. Ambilah semua resikonya, selesaikan masalahnya dengan tenang, jangan sering marah, karena tugas kita adalah untuk mencerdaskan bangsa.  Setiap kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan.
Demikian ulasan mengenai beberapa hal yang kerap muncul selama seseorang berprofesi sebagai guru. Semoga kamu bisa melewati itu semua dengan baik, sabar, dan semangat.
Jangan lupa untuk membagi artikel ini kepada kolega anda. Sebarkanlah setiap pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain agar kita semua saling belajar untuk menjadi baik.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Problem Based Learning And Project-Based Learning Sebagai Ujung Tombak Kurikulum 2013

Sumber: meteoreducation.com      Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat fundamental. Mengingat pendidikan menjadi ujung tombak maju tidaknya sebuah peradaban, maka suatu bangsa atau negara akan mengusahakan hal yang terbaik bagi warga negaranya agar mendapatkan pendidikan yang layak dan memiliki standar yang tinggi. Peradaban sekarang kini juga semakin maju. Anak didik tidak hanya butuh pengetahuan teoritis seperti menulis, menghafal, dan berhitung. Namun kini peserta didik membutuhkan ilmu dalam bersikap dan ilmu dalam mempraktikkan segala teori yang telah ia pelajari di sekolah.       Pendidikan memang harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu memback-up dari akar hingga ujungnya, yakni mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Tatanan pendidikan tersebut harus memiliki kaidah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini penting karena setiap zaman ada penghuninya yang tidak sama. Setiap zaman ke zaman pasti ada kebuthan khusus yang harus dipenuhi masyarakat agar

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN

    PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DAN ACUAN PENILAIAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang dibimbing oleh Ifa Nurhayati, M.Pd Oleh: 1.       Ahmad Na’im            ( 1586206004 ) 2.       Siska Dwi Puspitasari (1586206063)                                            PROGRAM STUDI SI PGSD      FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN      UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG OKTOBER 2016   Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Prinsip-Prinsip Penilaian dan Acauan Penilaian”             Makalah ini berisikan tentang prinsip-prinsip penilaian dan acuan penilaian yang ada didalam materi evaluasi pembelajaran di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informas

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE

  PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK FAKTOR NATURE DAN NURTURE BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya   maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik. Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna mendukung metode pembelajaran kelak. B.      Rumusan Masalah Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain : a.        Factor – factor apa saja yang mempengaruhi perkembangan b.       Apa pengaruh f