Menanam Bunga Krokot Merah Portulaca
Krokot, atau yang punya nama keren Portulaca
ini, adalah jenis tanaman berbunga yang mudah sekali tumbuh, dan tidak
perlu perawatan yang eksklusif. Kalau saya istilahkan, “asal tancap
sudah tumbuh sendiri”. Daunnya kecil-kecil, ada yang bulat (seperti yang
saya punya), ada juga yang bentuknya lancip (krokot pemberian dari
tetangga kami). Batangnya berair , menjulur tanpa cabang, kecuali
dipotong. Bunganya berwarna warni, seperti yang saya punya saat ini,
warna merah, kuning, ungu, kuning bercampur merah. Sementara warna
lainnya juga banyak, ada yang bunganya pink, orange, dan putih. Kalau
sedang berbunga, apalagi bersamaan, bakal mengundang kupu-kupu. Ada yang
unik dari tanaman krokot ini, menjelang sore sekitar pukul 5 sore,
daun-daunnya yang tadinya segar bugar, mendadak kuncup (hendak tidur
malam barangkali??), hingga keesokkan harinya, dipagi hari akan mekar
dengan segar kembali. Tak terkecuali bunganya, pun mengalami hal yang
sama, selama sehari, dua hari, bunganya disore hari akan ikut kuncup,
hingga esok pagi merekah lagi. Unik juga kan portulaca/ krokot ini??...
Jauh
hari sebelumnya, yakni sewaktu masih duduk dibangku SMP (sekolah
menengah pertama), saya sudah mengenalnya, waktu itu kami (saya dan
kawan-kawan) mengenalnya dengan sebutan krokot. Untuk mendapatkannya
dikala itu, cukup minta saja pada kawan atau kerabat yang mempunyainya
dengan memetiknya (memotong), kira-kira sepanjang telunjuk jari, dengan
jumlah yang mungkin hanya beberapa batang saja. Maklumlah...jiwa
anak-anak kadang ada yang pelit, jadi saya tahu diri, minta ya
secukupnya saja. Meskipun hanya beberapa gelintir saja, namun pada
akhirnya bisa dikembangkan hingga beberapa pot. Nah..giliran kawan-kawan
saya yang minta...karena koleksi krokot saya paling lengkap,
sampai-sampai kerabat yang hendak nyekar ke makam metik bunga-bunga
krokot milik saya. Itu dulu...sekarang untuk medapatkannya, pada mulanya
ya harus beli ditoko penjual tanaman berbunga dipasar (Bukit Batok West
Shopping Center) dengan harga $S 4 -$S 5. Wah..lumayan ya hanya demi
untuk mendapatkan satu pot kecil krokot harus mengeluarkan uang segitu.
Ya, itulah saya, silau kalau melihat tanaman berbunga, apalagi tanaman
berbunga yang pernah menjadi koleksi sewaktu tinggal didesa.
Ada
beberapa hal yang membuat saya jatuh hati dengan tanaman krokot ini.
Pertama, bunganya yang cantik berwarna-warni, kedua, mudah tumbuh tanpa
perawatan khusus, misal harus disemprot obat agar daunnya hijau, harus
disemprot obat agar cepat berbunga, atau harus diberi pupuk tertentu
(mengandung fosfor) agar bisa cepat berbunga, atau harus dijauhkan dari
sinar matahari langsung, atau mungkin harus dimasukkan didalam rumah
untuk menjaga suhu. Semuanya itu tidak perlu. Alasan lainnya, karena
krokot bisa tumbuh sepanjang tahun (mau musim kemarau, atau musim
hujan), dan bisa berbunga sepanjang tahun, serta tahan cuaca (panas
menyengat). Lengkap kan kelebihan tanaman bunga krokot ini?? Jadi jangan
takut untuk menanamnya ya, pasti tumbuh, dan pasti akan membuat kita
bahagia saat berbunga. Mari menanam portulaca, si kembang cantik yang menjadi magnet kupu-kupu...
Untuk
menanamnya mudah saja, tinggal dipetik batang-batang krokot yang sudah
ada (tumbuh) sepanjang telunjuk jari, untuk kemudian ditancapkan dimedia
tanah. Untuk saya pribadi, dari sejak jaman SMP (sekolah menengah
pertama) dulu, lebih suka menanamnya dimedia pot (media apa saja yang
bisa dijadikan pot bunga). Kalau dulu alasannya waktu itu tanaman krokot
ini untuk hiasan dipinggir kolam. Sekarang menanam dimedia pot karena
ini adalah pilihan satu-satunya untuk saya. Seperti biasa, isi pot
dengan tanah kompos kalau tidak ingin ribet memberi pupuk tambahan.
Untuk mengukur tanah sudah cukup penuh dipot bukan dengan cara
memadatkannya/ menekan-nekan tanah didalam pot, tapi dengan cara
menyiramkan air. Bila tanah menyusut maka pot diisi kembali dengan
tanah, dan disiram air lagi. Setelah pot terisi oleh tanah, segeralah
potongan-potongan batang krokot ditancapkan dimedia tanah, dan letakkan
pot ditempat yang terkena sinar matahari. Siram setiap hari, maka
tanaman krokot ini akan tumbuh sendiri. Akar-akar akan tumbuh, batangnya
meninggi, bahkan ada yang bercabang, daun-daunnya mulai bermunculan
bahkan lebih lebar dari sebelumnya. Jelang umur satu bulan tunas-tunas
bunga bermunculan, dan satu, dua, bunga-bunganya mulai bermekaran
disana-sini. Kalau sudah begini, sampai bulan kedua, tanaman krokot ini
akan terus berbunga, dan berbunga tiada henti.
Dalam perjalanannya, tanaman portulaca ini
adakalanya terkena hama. Seperti bunga krokot saya juga terserang hama
(hewan putih kecil-kecil) yang menempel pada batang dan daun. Siapkan
saja obat hama. Kemarin itu untuk mengatasinya saya membeli obat semprot
hama (berbagai jenis hama) ditoko penjual tanaman bunga dengan harga $S
9. Cukup sekali semprot , dalam jarak paling tidak 30 cm. Obat ini
terbukti ampuh mengatasi masalah hama yang saya hadapi, hanya saja
beberapa tanaman krokot ada yang tak kuat kena obat hama, hingga layu
dan mati.
Yang perlu diingat, bunga krokot ini
tidak selamanya, sekali tanam akan terus-terusan berbunga dan hidup
subur. Pengalaman saya sejak jaman SMP (sekolah menegah pertama) dulu,
tiap tiga bulan paling tidak tanaman portulaca/ krokot ini harus dibongkar dan ditanam lagi (replant). Tanda-tanda portulaca/
krokot ini minta untuk segera dibongkar adalah, daun-daunnya sudah
mulai berguguran, dan tidak selebar diawal bulan saat mulai tumbuh.
Bunga-bunga yang mekar sudah tidak sebanyak diawal-awal masa berbunga
setelah penanaman (bulan pertama, dan kedua), dan tunas-tunas bunga baru
sudah berkurang. Selain itu, ujung-ujung batangnya mulai banyak yang
layu, mengering, dan patah dengan sendirinya. Bila sudah melihat
tanda-tanda ini segeralah untuk di replant.
Cara membongkar dan menanamnya (portulaca)
kembali juga sangat mudah, meski membutuhkan waktu yang tidak sedikit,
maksudnya harus meluangkan waktu. Cabut beserta akarnya, semua
batang-batang krokot yang tersisa. Petik/ potong batangnya dengan tangan
saja, paling tidak sepanjang telunjuk jari (bisa kurang). Cara memetik/
memotong batang bunga krokot ini selayaknya sedang memetik kacang
panjang yang akan dimasak. Sementara sisa-sisa akarnya dibuang saja.
Untuk tanah, bila tanah dari tanaman sebelumnya masih bagus, artinya
tidak mengumpal-gumpal dan keras, berarti tanahnya masih bisa digunakan
kembali. Sebelum digunakan, tanah diaduk-aduk ditambah dengan pupuk,
dimaksudkan agar tanahnya gembur. Akan lebih baik dengan pupuk organik
(kotoran ayam, kotoran kambing). Tapi kalau tanah dari tanaman
sebelumnya sudah mengeras, sebaiknya diganti yang baru. Setelahnya,
tanam batang portulaca/ krokot dimedia tanah tersebut. Seperti
sebelumnya disiram setiap hari, sehari sekali saja cukup. Namun, pada
dasarnya tidak disiram air setiap hari juga tidak mengapa, masih bisa
bertahan untuk hidup. Begitu seterusnya siklus bunga krokot atau portulaca, yang harus di replant.
Hingga saat ini, tanaman portulaca
saya sudah menjadi enam pot (kecil) dari yang tadinya hanya satu pot
yang didapat dengan cara membeli ditoko tanaman berbunga dipasar, dimana
satu pot diantaranya sudah diberikan pada tetangga. Saya perkirakan
krokot yang diberikan pada tetangga, kini sudah berkembang menjadi dua
pot. Wah...cepat sekali kan berkembangnya, mudah lagi menanamnya,
ditambah lagi tidak gampang mati. Jadi tunggu apalagi segera hiasi
halaman rumah dengan tanaman portulaca, siapa tahu halaman rumah akan menjadi taman kupu-kupu..Selamat menanam...
Komentar
Posting Komentar